Strategi Permukiman Tangguh Bencana berdasarkan Studi Morfologi Kampung Pengok Kidul, Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.32315/jlbi.v11i01.67Keywords:
bencana, morfologi, permukiman, sungai, YogyakartaAbstract
Frekuensi terjadinya bencana vulkanis di Kota Yogyakarta cukup signifikan, material Gunung Merapi yang terbawa aliran air juga berdampak terhadap pendangkalan sungai. Realitas lain mengindikasikan bahwa faktor alam tidak hanya menjadi penyebab tunggal, kendati ulah manusia yang mampu memicu bencana. Fenomena permukiman padat dengan orientasi morfologi dekat aliran sungai, menggiring problematika baru. Alih-alih menjadikan sungai sebagai halaman depan (front-yard) hunian, mayoritas masyarakat masih beranggapan sungai sebagai halaman belakang (back-yard). Paradigma seperti ini masih ditemukan di Kampung Pengok Kidul, Kecamatan Gondokusuman, Kelurahan Baciro. Dilema ini mengantar pada pertanyaan kesiapsiagaan serta bagaimana kelayakan kondisi lingkungan bermukim dalam konteks tangguh bencana. Observasi empiris dinilai mampu mengungkap kondisi yang senyatanya serta teori studi morfologi permukiman dengan mengidentifikasi periodisasi permukiman guna meninjau sejauh mana terjadinya perubahan. Urgensi riset bernaksud mengkaji ulang kelayakan hunian serta menjadi panduan bentuk permukiman padat huni di bantaran sungai tangguh bencana. Hasil penelitian berupa strategi morfologi permukiman yang ideal, ditinjau dari eksplorasi objek dan studi literatur.
The frequency of volcanic disasters in Yogyakarta is quite significant; Mount Merapi material carried by water flows also impacts river silting. Another reality indicates that natural factors are not the only cause, although human activities can trigger disasters. The dense settlements phenomenon with a morphological orientation near river flows leads to new problems. Instead of using the river as a residential front yard, the people still think of the river as a backyard. This paradigm is still found in Pengok Kidul Village, Gondokusuman District, Baciro Village. This dilemma leads to the question of preparedness and how appropriate the environmental conditions are to live in the context of disaster resilience. Empirical observations are considered capable of revealing the actual needs and the theory of settlement morphology by identifying the periodization of settlements to review the extent of changes. The urgency of the research aims to feasibility review of housing and become a guide for the form of densely inhabited settlements on disaster-resilient riverbanks—the research results of ideal settlement morphology strategy, object exploration, and literature study.