Pusat Literasi dengan Konsep Arsitektur Rekreatif di Makassar
DOI:
https://doi.org/10.32315/ti.11.d041Keywords:
arsitektur rekreatif, konsep perancangan, Makassar, pusat literasiAbstract
Kurangnya inisiatif masyarakat untuk melakukan kegiatan literasi dan rendahnya minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan umum mempengaruhi indeks aktivitas literasi dan minat baca masyarakat kota Makassar. Selain dukungan teknologi digital, perubahan preferensi masyarakat masa kini yang membutuhkan perpustakaan yang lebih atraktif dan menyenangkan untuk melakukan kegiatan literasi sekaligus bersosialisasi menjadi pertimbangan penting dalam penyediaan wadah untuk pengembangan budaya literasi. Perancangan Pusat Literasi di Kota Makassar dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Rekreatif bertujuan untuk mewadahi kegiatan literasi yang bersifat edukatif dan rekreatif untuk masyarakat dan komunitas di Kota Makassar. Pendekatan konsep arsitektur rekreatif diaplikasikan pada gubahan bentuk, fasad bangunan, penataan ruang dan desain interior, serta penataan lanskap. Kombinasi aksara lontara yang mewakili filosofi tradisi literasi Sulawesi Selatan dengan bentuk segitiga menampilkan gubahan bentuk dasar bangunan yang dinamis dan fasad bangunan yang atraktif. Penataan ruang-ruang kegiatan literasi menggunakan tema interior yang variatif dilengkapi dengan area taman baca yang teduh di tengah bangunan dan di luar bangunan.