Eksistensi Material Kayu pada Rumah Desa Tenganan Pegringsingan di Era Globalisasi
DOI:
https://doi.org/10.32315/ti.11.b009Keywords:
Desa Tenganan Pegringsingan, globalisasi, tradisi, berkelanjutan, kayuAbstract
Desa Tenganan Pegringsingan merupakan Desa Bali Aga yang sekaligus merupakan desa tujuan wisata yang terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali. Desa Tenganan menjadi daya tarik wisata karena memiliki pola kehidupan, tradisi, dan arsitektur tradisional yang masih dapat dilihat di zaman globalisasi ini. Menjadi daya tarik wisata menyebabkan banyaknya pengunjung dengan latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini telah menyebabkan rumah tradisional di desa ini sudah mengalami perubahan, baik dari fungsi dan khususnya material bangunan rumahnya. Perubahan ini dikhawatirkan akan bertambah dan mempengaruhi kelestarian rumah tradisional, sehingga menyebabkan memudarnya identitas dan ciri khas Desa Tenganan Pegringsingan yang selama ini menjadikannya sebagai daya tarik dan warisan budaya. Perubahan pada penggunaan material hasil alam menjadi hasil industri dapat dilihat pada kondisi atap, dinding, dan lainnya. Namun, dengan kuatnya tradisi, aturan adat, dan keunggulan material alam, maka salah satu material yaitu kayu hasil hutan tetap bisa dipertahankan hingga saat ini dan diharapkan akan berkelanjutan memfasilitasi pembangunan generasi sekarang dan masa depan.