Perancangan Pusat Layanan Terpadu Alzheimer Melalui Pendekatan Wayfinding di BSD Tangerang
DOI:
https://doi.org/10.32315/ti.11.d001Keywords:
pengidap Alzheimer, perancangan, pusat pelayanan, wayfindingAbstract
Saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi lansia yang mengalami peningkatan proyeksi Alzheimer setiap tahunnya. Penting untuk disadari bahwa pengidap Alzheimer mengalami kemunduran dalam aspek kognisi, memori, dan perilaku. Kondisi kognitif yang tidak dapat diubah pada pengidap Alzheimer menimbulkan tantangan, sehingga menekankan urgensi terapi dengan dampingan sebagai upaya untuk mengimbangi dan mengurangi dampak kondisi tersebut. Namun, rendahnya kesadaran mengenai penyakit Alzheimer pada lansia tercermin dari minimnya fasilitas perawatan Alzheimer di Indonesia. Diperlukan peningkatan kesadaran ini melalui pengembangan lingkungan binaan yang menyediakan layanan khusus bagi pengidap Alzheimer. Sebagai perancang, fasilitas perawatan terpadu diperlukan tidak hanya untuk aspek perawatan medis, melainkan juga untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, memperhatikan kegiatan sehari-hari pengidap. Pendekatan wayfinding menjadi kunci dalam penerapan konsep desain spasial yang membantu pengidap Alzheimer dalam pengambilan keputusan berdasarkan perilaku kognitif di lingkungan binaan. Melalui eksplorasi wayfinding dalam desain dan tata letak, dapat dipertahankan kualitas layanan bagi pengidap. Desain yang berfokus pada integrasi antar fungsi menjadi nilai tambah untuk meningkatkan kesejahteraan pengidap Alzheimer dalam lingkungan binaan.