Apartemen Hijau dengan Pendekatan Energi Pasif di Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.32315/ti.11.d009Keywords:
apartemen, arsitektur hijau, energi pasif, lingkungan hunian, Kota MakassarAbstract
Kurangnya ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Makassar, dan pertumbuhan kawasan hunian yang tiap tahunnya kian meningkat, memicu munculnya fenomena Urban Heat Island. Fenomena ini menyebabkan suhu rata-rata permukaan di Kota Makassar lebih tinggi dibandingkan daerah sekitarnya, sehingga berdampak pada tingginya konsumsi energi rumah tangga. Perancangan hunian apartemen hijau dengan pendekatan energi pasif menjadi salah satu solusi dalam menjawab permasalahan lingkungan hunian dan efisiensi energi. Studi ini mengkaji perancangan arsitektur apartemen dengan konsep arsitektur hijau, yang mengkhusus pada penerapan energi pasif. Arsitektur hijau berupaya meminimalkan dampak negatif bangunan pada lingkungan dengan efisiensi dan optimalisasi penggunaan material, energi, dan pengembangan ruang. Energi pasif berfokus pada efisiensi energi dan mengurangi ketergantungan pada sistem mekanis untuk pemanasan, pendinginan, dan ventilasi. Pendekatan arsitektur hijau meliputi analisis meso lingkungan tapak (iklim, lintasan matahari, angin), dan mikro bangunan (orientasi bangunan, tatanan massa, gubahan bentuk, selubung bangunan). Penerapan konsep energi pasif berfokus pada sistem penghawaan dan pencahayaan, melalui pendinginan iklim mikro tapak dengan pertimbangan orientasi bangunan terhadap pergerakan udara dan lintasan matahari, serta penggunaan elemen ruang luar dan ruang dalam yang dapat membantu proses pendinginan ruang.