Revitalisasi Sebagai Strategi Pelindungan Bangunan Cagar Budaya di Taman Arkeologi Onrust, Kepulauan Seribu (Studi Kasus: Pulau Onrust, Pulau Cipir, Pulau Kelor)
DOI:
https://doi.org/10.32315/ti.11.f009Keywords:
revitalisasi, cagar budaya, Taman Arkeologi OnrustAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi revitalisasi sebagai upaya perlindungan terhadap bangunan cagar budaya di Taman Arkeologi Onrust, Kepulauan Seribu, dengan mengambil studi kasus pada Pulau Onrust, Pulau Cipir, dan Pulau Kelor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revitalisasi merupakan langkah yang diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan bangunan cagar budaya di Taman Arkeologi Onrust. Faktor-faktor seperti kerusakan struktural, vandalisme, dan perubahan lingkungan memerlukan tindakan yang cepat dan tepat guna. Strategi revitalisasi yang efektif melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat lokal, dan pihak swasta, untuk bekerja sama dalam pelestarian dan pemulihan bangunan cagar budaya. Bahwa Pulau Onrust, Pulau Cipir, dan Pulau Kelor memiliki potensi besar sebagai tujuan pariwisata sekaligus sebagai tempat cagar budaya. Oleh karena itu, strategi revitalisasi harus mencakup perencanaan yang matang, perbaikan infrastruktur, promosi pariwisata, pendidikan masyarakat, dan pengelolaan yang berkelanjutan. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan dan rekomendasi bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pelestarian bangunan cagar budaya di Taman Arkeologi Onrust dan tempat serupa di masa mendatang.