Analisa Karakteristik Arsitektur Kolonial Pada Fasad Bangunan Peninggalan Belanda (Studi Kasus: Kantor Satpol PP dan WH Kota Takengon)

Authors

  • Okta Rahmayana Universitas Malikussaleh
  • Armelia Dafrina Universitas Malikussaleh
  • Yenny Novianti Universitas Malikussaleh

DOI:

https://doi.org/10.32315/ti.11.f017

Keywords:

kota, fasad, karakteristik, rumah tinggal, kolonial

Abstract

Arsitektur kolonial merupakan gaya arsitektur yang berasal dari percampuran arsitektur Eropa dan melalui proses adaptasi membentuk arsitektur Belanda pada masa Indonesia masih dalam wilayah penjajahan Belanda. Kota Takengon atau Aceh Tengah merupakan salah satu kabupaten yang berada di tengah-tengah Provinsi Aceh adapun bangunan peninggalan kolonial yang dijadikan objek penelitian yakni, rumah Kantor Satpol PPWH. Dalam pelaksanaan penelitian ”Analisa Karakteristik Arsitektur Kolonial Belanda pada Fasad Bangunan Peninggalan Belanda di Aceh Tengah” bertujuan mengetahui bagaimana ciri dan karakteristik dari bangunan kolonial Belanda serta menganalisis fasad bangunan kolonial Belanda, penelitian ini diharapkan dapat memenuhi khasanah ilmu pengetahuan dan penjelasan mengenai bangunan kolonial.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, variabel yang digunakan adalah pendekatan mengenai karakteristik dari bangunan peninggalan kolonial. Tahapan dalam penelitian ini berdasarkan observasi lapangan, wawancara, pengambilan gambar, dan penyajian berupa tulisan. Hasil dari penelitian ini berupa penjelasan mengenai karakteristik bangunan kolonial belanda yang masih tergaja. Pembahasan bangunan kolonial keseluruhan mengenai atap bangunan, dinding bangunan, jendela, pintu, dan juga material serta kolom bangunan. Pada setiap bangunan memiliki karakteristik arsitektur kolonial Belanda diantaranya goveltoppen, gabel, cripedoma, entrance, dan juga penggunaan jendela dengan dua bukaan jendela.

Downloads

Published

2023-12-20