Kajian Arsitektur Dekonstruksi dari 7 Pemikiran Arsitek

Authors

  • Dita Anggrina Universitas Hasanuddin
  • Ria Wikantari Universitas Hasanuddin
  • Andi Karina Deapati Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.32315/ti.11.i001

Keywords:

arsitektur dekonstruksi, bentuk bangunan, Derridian, non-Derridian, selubung bangunan

Abstract

Perkembangan arsitektur yang dinamis melahirkan berbagai aliran arsitektur mulai dari Arsitektur Klasik sampai Arsitektur Postmodern, salah satunya Arsitektur Dekonstruksi yang memiliki aliran kontroversial dengan karya yang terbangun sering menjadi ikon atau landmark suatu tempat. Kajian arsitektur dekonstruksi bertujuan mendeskripsikan tentang pemikiran dari tujuh Arsitek Dekonstruktivis terhadap teori dan bantuk bangunan pada desain yang diciptakan. Metode kajian yang digunakan adalah eksplorasi terhadap karya tokoh-tokoh arsitek yang mewakili aliran Dekonstruksi. Filosofi Arsitektur Dekonstruksi diperkenalkan oleh Jacques Derrida serta konstruktivisme yang berkembang dari langgam Arsitektur Postmodern yang dimulai pada akhir dekade 1980-an dan melahirkan dua aliran utama dalam Arsitektur Dekonstruksi yang dikenal sebagai Dekonstruksi Derridean dan Dekonstruksi Non-Derridean. Tokoh-tokoh yang terkemuka dibalik kesuksesan Arsitektur Dekonstruksi dengan sebutan the seven architects, Bernard Tschumi, Peter Eisenmen, Frank O. Gehry, Rem Koolhaas, Daniel Libeskind, Coop Himmelblau, dan Zaha Hadid telah membangun citra baru arsitektur.

Downloads

Published

2023-12-20