RUANG PUBLIK TERAS CIHAMPELAS: ANTARA SIMBOL MODERNITAS ATAU KEGAGALAN URBANISME?
DOI:
https://doi.org/10.32315/JDLBI.v1i2.401Keywords:
Teras Cihampelas, Ruang Publik, Pejalan Kaki, Sektor Informal, Perancangan KotaAbstract
Kota Bandung telah mengalami perubahan signifikan dengan pertumbuhan ekonomi dan modernisasi infrastruktur. Teras Cihampelas sebagai Ruang Terbuka Publik baru, muncul sebagai simbol modernitas, namun menimbulkan pertanyaan tentang efektivitasnya dalam mengatasi kemacetan dan relokasi sektor informal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah Teras Cihampelas benar-benar berfungsi sebagai solusi urban atau hanya simbol modernitas yang gagal mencerminkan urbanisme yang efektif?. Metode deskriptif-defiktif digunakan untuk menganalisis objek penelitian secara mendalam, dengan mengurai elemen-elemen yang menjadi fokus penelitian secara sistematis. Hasil kritik menunjukkan bahwa Meskipun menjadi simbol modernitas, Teras Cihampelas gagal memenuhi tujuannya sebagai solusi urban yang efektif. Dampak negatifnya terhadap ekonomi lokal dan kontroversi yang menyertainya menjadikan Teras Cihampelas sebagai contoh kompleks dari dinamika ruang publik di kota-kota yang sedang berkembang. Di sisi lain, ia menimbulkan pertanyaan tentang efektivitasnya dalam menjawab kebutuhan dan tantangan masyarakat. Sehingga Evaluasi dan perencanaan yang lebih matang diperlukan untuk memastikan bahwa proyek-proyek urban di masa depan mampu memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan lingkungannya.