PERANCANGAN PUSAT SENI KALIGRAFI DI GORONTALO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA
DOI:
https://doi.org/10.32315/JDLBI.v2i1.472Keywords:
Pusat Seni, Kaligrafi, Metafora, GorontaloAbstract
Gorontalo dikenal sebagai “Serambi Madinah” karena kuatnya nilai keislaman, termasuk dalam seni kaligrafi. Potensi ini didukung oleh berbagai kegiatan seperti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), POSPENAS, dan pameran seni kaligrafi. Namun, julukan tersebut kurang dikenal luas karena kurangnya fasilitas apresiasi, minimnya pendidikan seni kaligrafi, serta mahalnya bahan baku. Untuk mengatasi permasalahan ini, dibutuhkan wadah komprehensif yang mendukung perkembangan seni kaligrafi dan memperkuat citra Gorontalo sebagai “Serambi Madinah.” Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk memahami kondisi aktual seni kaligrafi di Gorontalo. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, studi kepustakaan, dan studi banding. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan permasalahan secara komprehensif. Solusi yang ditawarkan adalah Pusat Seni Kaligrafi dengan pendekatan Arsitektur Metafora, yang menghubungkan desain dua dimensi kaligrafi dengan bentuk arsitektur tiga dimensi. Desain ini tidak hanya diaplikasikan pada fasad tetapi juga ruang-ruang interior, menciptakan pengalaman unik bagi pengunjung. Dengan pendekatan ini, Pusat Seni Kaligrafi diharapkan menjadi sarana apresiasi, edukasi, dan promosi seni kaligrafi, sehingga memperkuat identitas Gorontalo sebagai pusat seni Islam di Indonesia.