Joglo Varian Baru Dalam Konsep Melankolia Arsitektur

Authors

  • Priyo Pratikno Universitas Sanata Dharma

DOI:

https://doi.org/10.32315/jlbi.v10i4.10

Keywords:

arsitektur eksibisionis, melankolia, fetis

Abstract

Dibalik sebuah karya arsitektur yang prestisius, eksibisionis yang menantang, dan karenanya menjadi hebat, tersembunyi hasrat yang mendominasi sehingga berdampak narsistik. Karya arsitektur seperti itu mengandung ambiguitas yakni adanya sebuah keberhasilan sekaligus menunjukkan kegagalan dalam mewujudkan estetikanya. Salah satu kasusnya adalah bangunan ‘Joglo Terbesar Sedunia’ yang dibangun di Kabupaten Klaten. Penelitian tentang hasrat yang melatarbelakangi arsitektur ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif berdasarkan kritik arsitektural dengan kasus tunggal. Dalam kondisi pandemi yang melarang orang berkumpul dan bepergian, penggalian data dan informasi diperoleh dari ujaran pemiliknya dan tanggapan masyarakat yang ada di media masa baik cetak maupun dijital. Analisis dilakukan melalui teori psikoanalisis Freudian tentang melankolia, intinya bahwa kemurungan akibat kehilangan sesuatu yang sangat dicintai mendorong seseorang melakukan perkabungan hingga membangkitkan bentuk-bentuk narsisme. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa Joglo Terbesar Sedunia tersebut dapat menunjukkan adanya kebaruan arsitektural yang sangat bermanfaat bagi masyarakat tetapi juga fetis.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2021-12-30

Issue

Section

Articles