Kuat Tekan Beton antara Metode Destructive Test dan Non-Destructive Test pada Beton Ringan Berbahan Fly Ash atau Slag
DOI:
https://doi.org/10.32315/jlbi.7.2.107Keywords:
beton ringan, fly ash, destructive/non- destructive, kuat tekan beton, UTMAbstract
Metode pengujian kuat tekan beton yang dianggap tingkat keandalannya paling tinggi adalah pengujian merusak (destructive test) dengan menggunakan alat compressive testing machine. Pengujian ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi dan memerlukan waktu pengerjaan yang lebih lama. Namun terkadang pengujian untuk mengetahui kuat tekan beton tidak selalu bisa dilakukan di laboratorium dengan alat compressive testing machine, tapi harus dilakukan langsung di lapangan. Untuk kondisi seperti ini dan dalam rangka pengawasan mutu beton dilapangan dibutuhkan alat pengujian untuk mengukur atau mengetahui kuat tekan beton keras dengan cepat dan praktis serta tidak merusak. Pengujian ini dikenal dengan istilah uji tidak merusak (non-destructive test). Tujuan pembahasan ini adalah untuk mengetahui perbandingan nilai kuat tekan beton antara beton normal dengan beton ringan (fly ash) dengan variabel yang sama (variasi umur dan perawatan) dan dengan cara destructive test dan non-destructive test. Metode penelitian yang dipergunakan adalah eksperimental, menganalisis data hasil uji dengan metode komparatif serta secara kuantitatif. Hasil dari dari pembahasan adalah didapatkannya “nilai kuat tekan beton ringan” untuk Compressive Testing Mechine (UTM) dimana nilai hasil pengukurannya bisa dibandingkan dengan nilai kuat tekan beton normal yang diuji oleh alat yang sama.Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2018-06-18
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2018 Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.