Spektrum Ruang Komunal sebagai Wadah Interaksi Sosial bagi Penghuni pada Rumah Susun Sederhana Sewa di Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.32315/jlbi.v10i03.53Keywords:
rumah susun, rusunawa, interaksi sosial, ruang komunalAbstract
Rusunawa sebagai permukiman “kampung vertikal”, berupaya memenuhi persyaratan minimal seperti “rumah tapak”, yaitu sebagai tempat tinggal dan tempat bermukim, yang diharapkan juga dapat menjadi wadah sosialisasi antar penghuni. Masalah sosial yang kerapkali muncul di rumah susun antara lain adalah kebiasaan-kebiasaan konvensional berupa pemanfaatan daerah publik yang dapat digunakan untuk pribadi maupun secara bersama-sama, yang jika tidak disertai sikap tenggang rasa, kerap memicu terjadinya konflik. Penghuni rusunawa perlu beradaptasi dalam hal perilaku sosial budaya agar dapat tercipta kesepakatan penggunaan ruang-ruang interaksi yang tersedia di rumah susun. Pertanyaan penelitian adalah pada pertimbangan desain yang perlu diperhatikan untuk pembentukan ruang-ruang komunal di rusunawa agar lebih optimal dalam mewadahi kebutuhan interaksi sosial para penghuni. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konsep desain dari ruang komunal pada rusunawa yang mampu mewadahi dan mendorong terciptanya interaksi sosial para penghuni sesuai karakteristik dan kebutuhan mereka akan ruang komunal yang ada sekarang ini. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif interpretatif. Deskriptif terkait dengan penyajian temuan data-data kualitatif agar mudah dipahami, kemudian dilakukan interpretasi untuk
menemukan pemahaman baru. Hasil penelitian adalah konsep spektrum ruang komunal dalam hal menganalisis kebutuhan pengguna untuk kemudian diwujudkan dalam sintesis desain ruang komunal di tiap lantai unit hunian pada rusunawa secara optimal.