Singkretisme Islam – ‘to manurung’ pada Rumah Panggung Tiang Tunggal di Desa Limbung Enrekang

Authors

  • Mohammad Mochsen Sir
  • Zulkarnain A. S.

DOI:

https://doi.org/10.32315/jlbi.v9i3.106

Keywords:

singkretisme, islam, to manurung, rumah tradisional, tiang tunggal

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya informasi maupun pengetahuan mengenai fenomena rumah tradisional yang hanya memiliki satu tiang utama dan dibangun di atas tanah adat Limbuang, serta secara visual pada fasad rumah tradisional tersebut menggunakan simbol-simbol Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui singkretisme islam dengan kepercayaan To Manurung pada Rumah Tradisional Tiang Tunggal baik yang bersifat tangible maupun intangible. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif, lokasi penelitian berada di Desa Limbuang Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan filosofi 1 (tunggal) dan 12 pada rumah ini, terletak pada tiang utama, jumlah anak tangga, kamar, jendela, atap dan bubungan rumah. Makna filosofi dari tunggal dalam pandangan Islam adalah ke-Esa-an Allah dan dalam pandangan adat dinisbatkan pada To Manurung, sedangkan angka 12 pada pandangan islam sebagai angka-angka yang terdapat dalam Alquran yang memiliki makna khusus, dan dalam pandangan adat angka 12 disimbolkan sebagai 12 jejak kaki (to manurung dengan 5 orang menterinya).

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-09-12

Issue

Section

Articles