Arsitektur Masjid Sunan Gunung Jati Cirebon sebagai Akulturasi Budaya Islam, Jawa, dan Cina
DOI:
https://doi.org/10.32315/jlbi.8.1.56Keywords:
arsitektur, masjid, akulturasi, budayaAbstract
Masjid berfungsi tidak hanya sebagai tempat ibadah dan syiar, tetapi juga menjadi tempat untuk mengatur siasat perang melawan penjajah. Peranan Wali Sanga dalam proses menyebarkan agama Islam, ternyata memiliki hubungan yang sangat erat dengan arsitektur masjidnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan karakteristik bentuk arsitektur Masjid Sunan Gunung Jati Cirebon yang dipengaruhi oleh budaya Jawa berakulturasi dengan Cina. Lokasi yang diteliti fokus pada Masjid Sunan Gunung Jati di Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Kawasan masjid yang diteliti meliputi: Langgar Agung Karaton Kasepuhan, Masjid Dok Jumeneng, dan Masjid Pajlagrahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskripstif kualitatif dengan cara mengobservasi dan mendeskripsikan kembali kondisi Masjid Sunan Gunung Jati dan kawasannya. Hasil penelitian menunjukkan adanya karakteristik arsitektur yang khas pada Masjid Sunan Gunung Jati, yaitu: (a) Bentuk denah dan tampak yang simetris; (b) Tata ruang luar atau lansekap yang khas Sunda, Jawa berpadu dengan Cina; (c) Material masjid yang semuanya berasal dari alam; (d) Ornamen atau ragam hias masjid sebagai akulturasi Budaya Hindu, Islam, Jawa, dan Cina; (e) Site plan masjid; (f) Struktur dan konstruksi, termasuk akulturasi Islam, Jawa, dengan Cina.