Implementasi Konsep Eko-Arsitektur pada Bangunan Oasia Hotel Singapore
DOI:
https://doi.org/10.32315/jlbi.v10i02.63Keywords:
eko-arsitektur, sistem energi pasif, bangunan tinggi, Oasia Hotel SingaporeAbstract
Pada abad ke-21, emisi karbon yang dihasilkan oleh bangunan-bangunan perkotaan meningkat secara drastis. Akibatnya, terjadi peningkatan suhu pada lingkungan perkotaan yang pada gilirannya mendorong masifnya penggunaan pendingin ruangan pada bangunan. Kecenderungan ini memperburuk kondisi lingkungan perkotaan dan menjadikan kota-kota di dunia terasa makin panas dan tak nyaman. Konsep eko-arsitektur berusaha mengatasi masalah penggunaan energi bangunan melalui optimalisasi penggunaan energi alam seperti matahari dan aliran udara sebagai sumber pencahayaan dan penghawaan alami. Pemanfaatan vegetasi juga berperan penting dalam upaya mereduksi polutan di lingkungan perkotaan. Tulisan ini membahas penerapan atau implementasi konsep eko-arsitektur pada bangunan Oasia Hotel Singapore yang terletak di pusat kota. Metode deskriptif–kualitatif digunakan untuk memaparkan hasil analisis dan pembahasan mengenai penerapan konsep eko-arsitektur pada bangunan tinggi itu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem operasional energi gedung hotel adalah sistem energi pasif yang bergantung pada pasokan listrik kota. Namun, melalui desainnya, bangunan ini dapat menghemat penggunaan energi dengan mengoptimalkan potensi sinar matahari sebagai penerangan alami dan vegetasi sebagai pelingkup sekunder untuk menurunkan suhu dalam ruangan.