Menetapkan Gatekeeper: Mendapatkan Akses dan Sikap Kerja Sama dalam Penelitian Ruang Ritual dan Teritori Adat
DOI:
https://doi.org/10.32315/jlbi.v12i3.255Keywords:
gatekeeper, intermediate gatekeeper, informan, partisipan, etnografiAbstract
Artikel ini berfokus pada pembahasan mengenai beberapa jenis gatekeeper, serta perbedaan antara akses dan sikap kerja sama dari gatekeeper dan partisipan/informan dalam sebuah penelitian mengenai ruang ritual dan teritori adat. Gatekeeper atau ‘penjaga pintu’ berperan penting dalam memberikan akses, namun belum tentu dapat menjamin peneliti mendapatkan sikap kerja sama yang diharapkan dari partisipan, terlebih lagi jika penelitian bersinggungan dengan hal-hal yang dianggap sensitif dalam suasana budaya yang diselami. Dalam artikel ini akan disampaikan beberapa pengalaman terkait hubungan peneliti dengan gatekeeper dan partisipan dari sebuah penelitian etnografi yang pernah dilakukan oleh penulis sendiri. Berdasarkan beberapa metode pengambilan data lapangan, partisipan adalah informan, namun bisa pula berbeda. Tindakan apa saja yang dapat diambil oleh peneliti ketika akses kepada informan justru tertutup akibat latar belakang hubungan yang kurang baik antara gatekeeper dengan anggota komunitasnya. Artikel ini menyimpulkan beberapa pembelajaran yang didapat dari pengalaman-pengalaman tersebut agar dapat membangun kesadaran dalam memelihara akses dan membina kerja sama dengan gatekeeper dan partisipan.