Penomoran Rumah dan Pembagian Wilayah: Studi Kasus Karangmalang Yogyakarta

Authors

  • Lya Dewi Anggraini Universitas Ciputra Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.32315/jlbi.v11i2.132

Keywords:

penomoran rumah, jaringan komunitas, pembagian wilayah, aglomerasi

Abstract

Perkembangan wilayah urban di Yogyakarta dipicu oleh pembangunan beragam kampus perguruan tinggi. Perubahan ini menimbulkan masalah terkait sosial dan budaya yang salah satunya adalah penomoran dan alamat rumah yang tampaknya tidak teratur. Studi yang dilakukan di Karangmalang ini menggunakan metode kualitatif observasi lapangan teknik snowball sampling dan wawancara open-ended dengan tujuan mendalami kejadian seputar awal mula terbentuknya penomoran dan alamat rumah hingga menjadi yang sekarang. Tematema disusun dalam bentuk matriks unit-unit amatan yang didalami, dari penomoran rumah yang terkesan rumit dan tidak teratur ini menghasilkan jaringan alur pemahaman tentang pembagian wilayah di Karangmalang. Dari awal pembentukan blok karena kebutuhan pos, atau surat-menyurat, terhadap identifikasi lokasi yang lebih sekadar nama dusun dan nama pemiliknya, yang kemudian berkembang menjadi pembagian RT/RW, dengan perkembangan nomor rumah seiring bertumbuhnya bangunan. Penomoran rumah secara konsensus ini oleh pemerintah digabungkan dengan pembagian wilayah berdasarkan RT/RW tidak hanya bermanfaat untuk urusan administratif, namun berpotensi tinggi dalam mendukung kehidupan bermasyarakat yang berkelanjutan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-06-05

Issue

Section

Articles