Hubungan antara Pendapatan dan Pola Kunjungan pada Kawasan Wisata Kuliner di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.32315/jlbi.v11i01.71Keywords:
durasi, intensitas, kawasan wisata kuliner, mitra, pendapatan, selective codingAbstract
Perkembangan pariwisata yang sangat pesat merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Keanekaragaman kuliner di Indonesia menyimpan potensi pariwisata yang besar untuk dikembangkan. Kawasan wisata kuliner merupakan sebuah kawasan wisata yang tidak hanya menyediakan ragam kuliner tetapi aktivitas lain yang dapat mendukung kegiatan berwisata seperti area berolahraga, arena bermain, area hiburan, tempat berbelanja dan lain-lain. Sehingga dalam menyusun perencanaan pengembangan kawasan wisata yang optimal maka perlu untuk mengetahui pola kunjungan wisawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kunjungan masyarakat di kawasan wisata kuliner berdasarkan penghasilan yang mereka dapatkan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif – eksploratif. Data dikumpulkan dengan kuesioner daring yang berisi pertanyaan terbuka dan tertutup. Hubungan antara data kegiatan, intensitas, durasi, mitra dan tingkat pendapatan dianalisis dengan analisis korespondensi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa masyarakat dengan kategori pendapatan Lower Middle Income (LMI) lebih menyukai jenis Wisata Hedonis, masyarakat dengan pendapatan Upper Middle Income (UMI) lebih menyukai jenis Wisata Atraksi, berbanding terbalik dengan masyarakat High Income (HI) justru hanya melakukan wisata yang masih berkaitan dengan produktivitas.
One of the catalysts of a country's economic success is the rapid rise of tourism. Indonesia's culinary variety has much promise for tourist development. The culinary tourism area is a tourist area that provides a variety of culinary and other activities that could support travel activities such as sports areas, playgrounds, entertainment areas, shopping places, and others. So it is vital to determine the pattern of tourist visits to compile an appropriate tourism area development plan. This research aims to figure out the pattern of community visits in culinary tourist zones dependent on the amount of money they make. The approach used in this study was qualitative - exploratory. An online questionnaire with open and closed questions was used to collect data. Correspondence analysis was used to examine the link between activity data, intensity, duration, and income levels. According to the findings, persons in the Lower Middle Income (LMI) category choose hedonic tourism. In contrast, those in the Upper Middle
Income (UMI) income category favor attraction type. Those in the High Income (HI) category only conduct tours still tied to productivity.